Penyakit Diabetes Melitus

A. M. Yuniar

"Hidup itu anugerah, saya bersyukur atas semua yang dialami, termasuk perjalanan hidup kami ketika istri menderita Diabetes thun 2003, disusul dengan Hipertensi dan Gagal Ginjal di tahun 2008", ujar Bpk. JB Susanto sang suami. Diabetes menggerogoti tubuh Yuniar hingga puncaknya terjadi pada pertengahan Oktober 2008. Gula darah mencapai 600mg/dl dan tekanan darah 220/120, hasil CT Scan menunjukan ibu mengalami stroke dengan pecah pembuluh darah di otak. Efeknya bicara menjadi tidak jelas, ia pun mengalami kemunduran ingatan.

Rawat inap selama 5 bulan di RS di daerah Ps. Rebo, Jakrta Timur seolah menjadi saksi bisu perjuangan hidup Yuniar. Kondisinya menurut dokter sudah kritis, usianya pada waktu itu 55 tahun, tubuhnya terlihat kurus dengan bobot 38 kg. Ia tidak bisa menelan makanan sehingga asupan makanan dimasukan melalui selang. Keputusan dokter pada waktu itu bukan tanpa alasan karena hasil pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal telah melesat jauh diatas normal untuk Ureum 307mg/dl dan Kreatini 4.88mg/dl (nilai Normal : Ureum 15-45mg/dl dan Kreatinin 0.6-1.1 mg/dl). Yuniar sangat tegar ketika ia harus menjalani cuci darah 2 kali dalam seminggu, juga ketika ia harus berpantang makanan demi menjaga agar gula darahnya tidak melonjak naik.

Tepat di awal Maret 2009 salah seorang keluarga memberikan suplemen Jeli Gamat dan SPirulina Pacifica. Niat awal kami pada waktu itu adalah segala cara yang aman bolah kami coba termasuk mengkonsumsi suplemen dari Luxor karena ini bukanlah obat dan tidak menambah berat beban ginjal. Jeli Gamat 2x1 sdm/ hari saya sediakan untuk ibu dan Spirulina Pacifica ternyata membuat kondisi tubuhnya semakin baik, berat badannya kini 52 kg. Berselang 3 bulan setelah mengkonsumsi kedua makanan kesehatan ini fungsi ginjal mulai membaik, hasil Lab. untuk Ureum 82mg/dl dan Kreatinin 1.7mg/dl. Melihat kemajuan ini cuci darah yang semula 2 kali dalam seminggu berkurang menjadi 1 kali dalam sebulan. Gula darah sewaktu itu pun mendekati normal berkisar diantara 115-150 mg/dl dan tekanan darah 130/90.

"Kini sudah setahun lebih ibu tidak lagi menjalani cuci darah, ibu mengalami kemajuan kesehatan yang luar biasa", ujar Bpk. JB Susanto mengutip ucapan dokter yang merawat sang istri. Buah ketekunan Bpk. JB Susanto merawat sang istri tercinta serta kebesaran Tuhan membuat Yuniar kembali pulih di tengah keluarga besar tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar